Dua mahasiswa Program Pascasarjana Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, yakni Gendro Keling (Keling) dan Muhamad Nofri Fahrozi (Nofri) tengah melaksanakan internship (praktek kerja) di Lab. Bioantropologi dan Paleoantropologi (LBP), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM. Keling dan Novri merupakan mahasiswa angkatan 2017 dengan minat Arkeologi Murni. Internship di LBP dilaksanakan selama bulan September – Oktober 2018 dengan Dosen Pembimbing Lapangan Rusyad Adi suriyanto, MHum. Kepada kedua mahasiswa tersebut diberikan praktik untuk menangani dan mempelajari koleksi fosil di LBP. Untuk menambah pengetahuan dan skills terkait bidang ilmu arkeologi yang ditekuni, Keling yang merupakan staf pegawai di BALAR Denpasar, Bali dan Nofri, staf BALAR Sumatera Selatan diberikan tugas untuk membantu kegiatan biorepository fosil sub-resen berupa koleksi rangka manusia Gilimanuk.
2018
Tanggal 8 Oktober 2018 Museum Bio- & Paleoantropologi menerima kunjungan sesi ke-2 mahasiswa Jurusan Kependidikan Biologi, Fakulltas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Berjumlah sekitar 40 mahasiswa laki-laki dan perempuan, mengunjungi Muesum LBP LBP Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) dalam rangka Praktikum Lapangan Mata Kuliah Evolusi. Kunjungan diawali dengan kuliah tentang evolusi bumi, binatang, dan manusia yang disampaikan oleh Rusyad A Suriyanto, MHum, dilanjutkan dengan penjelasan dan pengamatan tentang koleksi fosil di ruang display museum dipandu oleh Janatin Hastuti, PhD.
Foto-foto: suasana pada saat kunjungan mahasiswa FMIPA, UNY tanggal 8 Oktober 2018 di Museum Bio- & Paleoantropologi
Hari Rabu, 3 Oktober 2018 Museum Bio- & Paleoantropologi menerima kunjungan mahasiswa Jurusan Kependidikan Biologi, Fakulltas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Berjumlah 14 mahasiswa laki-laki dan perempuan, mengunjungi Muesum LBP LBP Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) dalam rangka Praktikum Lapangan Mata Kuliah Evolusi. Kunjungan diawali dengan kuliah tentang evolusi bumi, binatang, dan manusia yang disampaikan oleh Rusyad A Suriyanto, MHum, dilanjutkan dengan penjelasan dan pengamatan tentang koleksi fosil di ruang display museum dipandu oleh Janatin Hastuti, PhD.
Foto-foto: suasana pada saat kunjungan mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas MIPA, UNY tanggal 3 Oktober 2018 di Museum Bio- & Paleoantropologi
Rusyad Adi Suriyanto, SSos, MHum, adalah satu staf Lab. Bioantropologi & Paleoantropologi (LBP), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, menjadi presenter oral dalam kongres internasional tentang Indo-Pacific Prehistory yang diselenggarakan pada tanggal 23-28 September 2018 oleh VIETNAM ACADEMY OF SOCIAL SCIENCES, Institute of Archaeology, 61 Phan Chu Trinh Street, Hanoi, Vietnam. Konggres ini dihadiri oleh ahli-ahli arkeologi dari seluruh dunia.
Rusyad Adi Suriyanto mengangkat tema tentang potensi Gua Tenggar di Tulungagung, Jawa Timur, posisinya terkait dengan temuan-temuan manusia purba di Indonesia. Gua Tenggar merupakan gua prehistoric yang berada di kawasan fisiografi kars di Tulungagung bagian selatan. Tulungagung menyumbangkan beberapa situs penting termasuk di antaranya kompleks Wajak (umur minimum 37,4 dan 28.5 ribu tahun yang lalu) dan Song Gentong (sekitar 7000 BP). Di dalam Goa Tenggar terdapat deposit konglomerat dan paleosoil yang mengandung banyak fragmen fosil hominid dan fauna, seperti Cervus sp., Bos sp., Bubalus sp., and Bibos sp. dari zaman Pleistocene. Naskah ilmiah tersebut ditulis brsama beberapa kolega, yakni Agus Tri Hascaryo (ITB), Delta Bayu Murti dan Toetik Koesbardiati (UNAIR). Pada kesempatan tersebut Rusyad juga menulis artikel bersama yang dipresentasikan oleh kolega lain, yakni bertajuk “Leprosy and human migration in Lewoleba, Flores, Indonesia” dan “Prehistoric Austronesian cultural dispersals from Island South East Asia to the Pacific Islands: the evidence from ritual tooth ablation” yang ditulis oleh Kinaston, R.L., Buckley, H.B., Koesbardiati, T., Galipaud, J.C., Bedford, S.B., Halcrow, S., Suriyanto, R. Foster, A., dan Bayumurti, D,
Dra. Neni Trilusiana Rahmawati, SSi, PhD dan Janatin Hastuti, SSi, MKes, PhD merupakan dua orang staf Lab. Bioantropologi & Paleoantropologi (LBP), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, yang turut berperan dalam konferensi internasional tentang antropologi ragawi (physical anthropology) yang diselenggarakan pada tanggal 22-25 Agustus 2018 oleh the European Anthropological Association (EAA). Konferensi tersebut bertempat di University of Southern Denmark (SDU), Campusvej 55, DK-5230 Odense M dengan host the University Institute of Forensic Medicine in Odense bekerja sama dengan the Institutes of Forensic Medicine at the Universities of Copenhagen and Aarhus.
Konfernsi ini membahas beberapa topik menarik dalam antropologi ragawi, seperti: sejarah penyakit pada populasi, paleopatologi, paleoantropologi, bio-arkeologi, ancient DNA dan antropologi forensic, pertumbuhan dan perkembangan, penyakit dalam pertumbuhan, genetika dan morfologi, nutrisi dan komposisi badan, dll. Pada presentasi poster, Neni Trilusiana Rahmawati mengangkat tema tentang somatotype dan pertumbuhan pada anak dan remaja di Yogyakarta, sementara Janatin Hastuti memaparkan tentang pola perubahan pertumbuhan tebal lipatan kulit pada anak umur 6-18 tahun di Yogyakarta
Rusyad Adi Suriyanto, S.Sos, M.Hum, adalah satu staff Lab. Bioantropologi & Paleoantropologi (LBP), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, menjadi pemateri dalam Worshop Konservasi Fosil yang diselenggarakan pada tanggal 16-21 Juli 2018 oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran di bawah Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Hotel Sunan Surakarta. Workshop ini dihadiri oleh perwakilan museum-museum dari seluruh wilayah Indonesia.
Rusyad Adi Suriyanto mengangkat tema tentang osteology, identifikasi, dan manusia purba, terkait dengan temuan-temuan manusia purba di Indonesia. Dalam ceramahnya Rusyad menekankan bahwa pemahaman tentang osteology merupakan langkah awal untuk menuju kompetensi dalam identifikasi, yang selanjutnya juga diterapkan pada tulang peninggalan manusia purba
Recent Comments