Adalah Sekar Rizqy Amalia Ramadhani (Sekar), seorang mahasiswi Program Studi Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Udayana (UNUD) Bali, sedang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Lab. Bioantropologi & Paleoantropologi (LBP), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM. Selama pertengahan bulan Maret hingga April 2018, mahasiswa angkatan 2014 FIB UNUD tersebut akan magang di LBP. Kegiatan diperkenalkan kepada mahasiswa tersebut berkaitan dengan biorepository fosil yang sedang dilaksanakan di LBP, terutama peninggalan manusia sub-resen. Untuk menambah pengetahuan dan skills mahasiswa terkait bidang ilmu arkeologi yang ditekuni, mahasiswa-mahasiswa tersebut diberikan tugas untuk membantu kegiatan biorepository fosil sub-resen berupa koleksi rangka manusia Gilimanuk.
March
Salah satu staff Lab. Bio- & Paleoantropologi (LBP), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Rusyad Adi Suriyanto, menjadi pemateri “Manusia Purba” dalam “Sosialisasi dan Penyebarluasan Informasi Pelestarian Cagar Budaya untuk MGMP IPS Surakarta” di Hotel Dana Solo pada Kamis 8 Maret 2018. Program ini diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Rusyad Adi Suriyanto dalam ceramahnya menyatakan bahwa pertanyaan paling kuno yang terus dicari jawabnya adalah “Dari mana asal kehidupan” dan “Bagaimana bentuk pertama kehidupan”. Upaya itu telah dilakukan oleh pemikir-pemikir sejak dulu, dari mulai munculnya mitos-mitos tentang asal-usul kehidupan dan manusia, sampai pemikir-pemikir Yunani, Timur Tengah dan Eropa Barat. Dasar pemikiran itulah yang kemudian dibawa oleh Eugene Dubois untuk obsesinya: “Mengapa kita perlu mempelajari manusia purba?” Obsesi ini membawa Eugene Dubois untuk mencari leluhur manusia ke Nusantara pada tahun 1886 dengan berlabuh di Teluk Bayur, Sumatera Barat. Setahun berikutnya beliau mendapat kejutan dari Wajak, Tulungagung, atas temuan Homo wajakensis (sekarang hanyak disebut sebagai Homo sapiens wajak yang berumur 6 – 10 ribu tahun yang lalu). Berikutnya beliau mendapatkan atap tengkorak di Kedungbrubus, Madiun. Pada tahun 1890 kejutan datang atas ekskavasinya di Trinil yang menggeparkan dunia karena temuan atap tengkorak dan femur yang dinyatakan sebagai spesies baru Pithecanthropus erectus (sekarang hanya disebut sebagai Homo erectus). Penelitian berikutnya dilanjutkan oleh GHR von Koenigswal di Ngandong, Blora dan Sangiran, Karanganyar dan Sragen, yang menghasilkan jumlah besar Hominid, yakni Homo erestus robustus, Homo erectus erectus, Homo erectus soloensis dan Meganthropus paleojavanicus. Kiprahnya makin membawa nama Indonesia sebagai tempat penting untuk mempelajari manusia purba beserta lingkungan dan budaya di dunia. Kecemerlangan penelitian itu dilanjutkan para ilmuwan Indonesia sendiri, yakni ahli paleoantropologi Prof. T. Jacob, ahli geologi-paleontologi Prof. S. Sartono dan ahli arkeologi prasejarah Prof. R.P. Soejono. Berikut foto-fotonya
Hari Kamis, 15 Maret 2018 Museum Bio- & Paleoantropologi (LBP) menerima kunjungan mahasiswa Jurusan Kependidikan Biologi, Fakulltas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Berjumlah 60 mahasiswa laki-laki dan perempuan dari dua kelas, mengunjungi Muesum LBP dalam rangka Praktikum Lapangan Mata Kuliah Evolusi. Kunjungan ke Museum LBP Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) terbagi dalam dua gelombang pada hari yang sama. Kunjungan diawali dengan kuliah tentang evolusi bumi, binatang, dan manusia yang disampaikan oleh Rusyad A Suriyanto, MHum dan Neni T Rahmawati, PhD., dilanjutkan dengan penjelasan dan pengamatan tentang koleksi fosil di ruang display museum dipandu oleh Janatin Hastuti, PhD.
Gelombang kedua kunjungan mahasiswa dari Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya Sekolah Vokasi UGM pada hari Rabu, 14 Maret 2018, kembali diterima di Museum Bio- & Paleoantropologi (LBP), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM. Kunjungan mahasiswa tersebut dilakukan dalam rangka studi lapangan untuk pembelajaran evolusi manusia di Prodi Bahasa, Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya. Ceramah di kelas diberikan oleh Rusyad Adi Suriyanto, MHum dan panduan di museum oleh Janatin Hastuti, PhD.
Dalam rangka “Open House Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM” yang dilaksanakan Sabtu, tanggal 10 Maret 2018, Museum Bio- & Paleoantropologi merupakan salah satu tujuan pengunjung dalam rangkaian ‘faculty tour’ FKKMK UGM. Pengunjung terbagi dalam tiga gelombang, yang sebagian besar merupakan siswa-siswi SLTA dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Magelang. Bahkan sebagian peserta berasal dari SLTA di Jawa Timur (Sumenep) dan Jawa Barat (Ciamis). Sekitar 150 peserta mengikuti acara Open House FKKMK UGM, meramaikan kunjungan ke Museum Bio- & Paleoantropologi didampingi oleh staf dan tim mahasiswa FKKMK UGM. Beberapa guru dan orang tua siswa turut mendampingi putra-putri mereka dalam kunjungan tersebut.
Mahasiswa dari Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya Sekolah Vokasi UGM pada hari Jumat, 9 Maret 2018 melakukan kujungan ke Lab. Bio- & Paleoantropologi (LBP), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM. Kunjungan mahasiswa tersebut dilakukan dalam rangka kuliah lapangan untuk pembelajaran mata kuliah Kebudayaan Indonesia di Prodi Kearsipan Departemaen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya.
Proyek Biorepositori Fosil di Laboratorium Bioantropologi & Paleoantropologi (LBP) tidak terasa sudah berjalan dua tahun. Selama kurun waktu tersebut pengerjaan penataan koleksi fosil ke tempat penyimpanan fosil dan data base biorepositori dikerjakan oleh semua staf di LBP dengan dibantu oleh dua orang asisten tenaga peneliti, yakni Ashwin Prayudi, S.S., M.Sc., dan Claudia Dewi Puspitasari, S.Si. Sehubungan dengan berakhirnya kontrak kerja Claudia Dewi Puspitasari, S.Si. pada tanggal 31 Desember 2017, posisi digantikan oleh asisten tenaga peneliti baru, yaitu Noorman Hendry Fauzy, S.Si. Acara pisah-sambut asisten tenaga peneliti tersebut dilaksanakan tanggal 13 Februari 2018 di LBP, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, UGM, yang dihadiri oleh staf tenaga pendidik, dosen, dan asisten tenaga peneliti Proyek Biorepositori Fosil LBP. Sejak awal pengerjaan (Semester II 2015) hingga bulan Februari 2018, lebih dari 17.000 fosil sudah berhasil diidentifikasi dan dimasukkan dalam data base Biorepositori Fosil LBP.
Recent Comments