Rusyad Adi Suriyanto, SSos, MHum, adalah satu staf Lab. Bioantropologi & Paleoantropologi (LBP), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, menjadi presenter oral dalam kongres internasional tentang Indo-Pacific Prehistory yang diselenggarakan pada tanggal 23-28 September 2018 oleh VIETNAM ACADEMY OF SOCIAL SCIENCES, Institute of Archaeology, 61 Phan Chu Trinh Street, Hanoi, Vietnam. Konggres ini dihadiri oleh ahli-ahli arkeologi dari seluruh dunia.
Rusyad Adi Suriyanto mengangkat tema tentang potensi Gua Tenggar di Tulungagung, Jawa Timur, posisinya terkait dengan temuan-temuan manusia purba di Indonesia. Gua Tenggar merupakan gua prehistoric yang berada di kawasan fisiografi kars di Tulungagung bagian selatan. Tulungagung menyumbangkan beberapa situs penting termasuk di antaranya kompleks Wajak (umur minimum 37,4 dan 28.5 ribu tahun yang lalu) dan Song Gentong (sekitar 7000 BP). Di dalam Goa Tenggar terdapat deposit konglomerat dan paleosoil yang mengandung banyak fragmen fosil hominid dan fauna, seperti Cervus sp., Bos sp., Bubalus sp., and Bibos sp. dari zaman Pleistocene. Naskah ilmiah tersebut ditulis brsama beberapa kolega, yakni Agus Tri Hascaryo (ITB), Delta Bayu Murti dan Toetik Koesbardiati (UNAIR). Pada kesempatan tersebut Rusyad juga menulis artikel bersama yang dipresentasikan oleh kolega lain, yakni bertajuk “Leprosy and human migration in Lewoleba, Flores, Indonesia” dan “Prehistoric Austronesian cultural dispersals from Island South East Asia to the Pacific Islands: the evidence from ritual tooth ablation” yang ditulis oleh Kinaston, R.L., Buckley, H.B., Koesbardiati, T., Galipaud, J.C., Bedford, S.B., Halcrow, S., Suriyanto, R. Foster, A., dan Bayumurti, D,
Arsip 2018:
Recent Comments