Sayang sekali bahwa temuan-temuan fosil manusia purba seringkali memunculkan paradoks; yakni negara-negara yang kaya situs dan fosil manusia purba seringkali adalah negara-negara yang miskin sumber daya ilmuwan, metode dan teknik penunjang penelitian lapangan dan laboratoriumnya, sebaliknya negara-negara yang kaya sumber daya ilmuwan, metode dan teknologi penunjang penelitian lapangan dan laboratorium umumnya adalah negara-negara yang miskin situs dan fosil manusia purba. Teman dari USA Tattersall & Schwartz (2002) telah mengingatkan kepada para penemu atau peneliti awal yang umumnya dari negaranegara pertama disebut itu bahwa setelah pendeskripsian dan nama spesies temuantemuannya telah dipublikasikan, adalah penting bahwa fosil-fosil asli yang bersangkutan akan tersedia bagi komunitas ilmiah untuk dapat mengaksesnya dan melakukan diagnosis komparatif dengan temuan fosil-fosil lainnya. Dengan berpijak pada argumentasi hakikat ilmu pengetahuan dan penyebaran informasi ilmiah, maka nasehat itu tentu dapat menghadirkan kemanfaatan yang besar khususnya bagi negera-negara yang kedua tersebut, walaupun mereka selalu berlindung di balik dinding tebal demi penyebarluasan ilmu pengetahuan dan pemahaman peradaban manusia. Bagaimana dengan negara-negara yang pertama tersebut? Di sini harus ada kejujuran dan kearifan untuk negara-negara yang kedua itu agar ikut memberikan perhatian yang serius demi keadilan akses dan informasi ilmiah, misalkan dengan mengusahakan beberapa spesimen replika resmi dari berbagai situs di luar negaranya, memberikan pelatihan kepada para teknisinya, membantu mengupayakan dan pengembangan beberapa peralatan laboratorium dan lapangan, mengupayakan terus-menerus soft ware untuk 3D virtual reconstruction, mengundang para ilmuwannya untuk mengunjungi beberapa institusinya untuk melihat, membandingkan dan mempelajarinya, ikut mensponsori kegiatan ilmiah secara berkala atas temuan-temuannya di negeri tempat ditemukannya, membantu mengusahakan beberapa jurnal dan buku secara rutin, membantu konservasi koleksi-koleksi museumnya, dan seterusnya. Jangan sampai terjadi seperti pepatah: “habis manis, sepah dibuang”.
Pada tanggal 10 Juni 2025 Museum Bio dan Paleoantropologi menerima kunjungan dari siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta yang bergabung dalam ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja yang lebih dikenal dengan nama Karya Ilmiah Remaja Padmanaba (KIR PAD).
KIR PAD di SMAN 3 Yogyakarta adalah wadah ilmiah yang diikuti oleh siswa yang memiliki ketertarikan dalam penelitian ilmiah. Kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh anggota KIR PAD yaitu penulisan karya-karya ilmiah dan percobaan-percobaan ilmiah lainya.
KIR PAD bukan hanya ekstrakurikuler biasa, tetapi merupakan wadah strategis untuk: mengasah kemampuan riset, mengembangkan potensi sains sejak dini, membangun jejaring nasional dan internasional, mempersiapkan diri untuk masuk ke perguruan tinggi berkualitas
Tahun ini Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada dengan bangga menjadi penyelenggara acara 15th ASEAN Medical Deans’ Summit (AMDS) 2025. Rangkaian acara ini diselenggarakan mulai tanggal 25–27 Mei 2025 di Alana Hotel & Convention Center, Yogyakarta.
ASEAN Medical Deans’ Summit merupakan forum tahunan yang mempertemukan para dekan dan perwakilan dari fakultas kedokteran terkemuka di kawasan ASEAN, sebagai bagian dari jejaring ASEAN Medical Schools Network (AMSN). Saat ini, jaringan ini telah berkembang dan memiliki 25 anggota. AMDS 2025 kali ini mengusung tema “Building Impactful Collaborations: Transforming Needs Into Actions”. Sejak didirikan pada tahun 2012, ASEAN Medical Schools Network (AMSN) telah menjadi wadah penting untuk kolaborasi antar sekolah kedokteran terkemuka di kawasan ini, yang disatukan oleh visi bersama: mencapai keunggulan dalam pendidikan kedokteran, meningkatkan hasil layanan kesehatan, dan menumbuhkan solidaritas melalui nilai-nilai bersama dan saling mendukung.
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) mempelopori suatu inovasi dan kolaborasi tingkat internasional dengan bekerjasama dengan Foundation for Advancement of International Medical Education and Research (FAIMER) Institute Philadelphia. FAIMER merupakan suatu institusi pengembangan ilmu dan riset di bidang pendidikan kedokteran dan profesi kesehatan yang bereputasi secara internasional, berpusat di Philadelphia, Amerika Serikat. Selanjutnya FK-KMK UGM ditunjuk sebagai koordinator Fellowship FAIMER Regional Institute Indonesia yang kemudian di kenal dengan FRIENDSHIP (FAIMER Regional Institute of Indonesia For Educational Development and Leadership). FRIENDSHIP menjadi FAIMER Regional Institute ke-11 dan merupakan yang pertama di wilayah Asia Tenggara
Jumat, 25 April 2025 Museum Bio- Paleoantropologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada menerima kegiatan Kunjungan Belajar Mahasiswa dari mahasiswa Program Studi S1 Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga. Kunjungan ini sejumlah 35 mahasiswa semester empat yang didampingi oleh Delta Bayu Murti sebagai dosen dan peanggung jawab kegiatan ini.
Tujuan dari kunjungan ini adalah sebagai syarat pemenuhan materi Praktek Kuliah Lapangan pada mata kuliah Antropogenese. Adapun mata kuliah Antropogenese ini mempelajari asal-usul dan perkembangan manusia, baik dari sudut biologis maupun budaya. Bisa dikatakan bahwa ilmu antropogenese merupakan gabungan antara antropologi, paleontologi, biologi evolusi, dan genetika.
Museum dan Laboratorium Bio-Paleoantropologi FKKMK Unversitas Gadjah Mada mendapatkan penghargaan atas kontribusinya dalam pameran internasional “Indonesia, The Oldest Civilization on Earth? 130 Years After Pithecanthropus erectus” yang digelar di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, sejak 20 Desember 2024 hingga 20 April 2025.
Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan museum dalam menghadirkan koleksi fosil langka dan bernilai tinggi yang memperkaya pameran, termasuk artefak dari situs penting seperti Sangiran dan Trinil. Salah satu koleksi dari Museum dan Laboratorium Bio-Paleoantropologi FKKMK Unversitas Gadjah Mada adalah tulang kering (tibia) Homo erectus Ngandung.
Suatu kehormatan Museum Bio-Paleoantropologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada mendapatkan kunjungan khusus dari Profesor Zixu Mao, M.D., Ph.D. beliau adalah Profesor dalam bidang Farmakologi dan Neurologi dari Emory University School of Medicine, Atlanta, USA untuk melihat secara langsung keberadaan dan koleksi museum Bio-Paleoantropologi.
Kegiatan kunjungan ini merupakan rangkaian acara Guest Lecture / Kuliah Tamu Internasional yang diselenggarakan oleh Departemen Histologi dan Biologi Sel pada tanggal 17 April 2025.