Salah satu staff Lab. Bio- & Paleoantropologi (LBP), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Rusyad Adi Suriyanto, menjadi pemateri “Manusia Purba” dalam “Sosialisasi dan Penyebarluasan Informasi Pelestarian Cagar Budaya untuk MGMP IPS Surakarta” di Hotel Dana Solo pada Kamis 8 Maret 2018. Program ini diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Rusyad Adi Suriyanto dalam ceramahnya menyatakan bahwa pertanyaan paling kuno yang terus dicari jawabnya adalah “Dari mana asal kehidupan” dan “Bagaimana bentuk pertama kehidupan”. Upaya itu telah dilakukan oleh pemikir-pemikir sejak dulu, dari mulai munculnya mitos-mitos tentang asal-usul kehidupan dan manusia, sampai pemikir-pemikir Yunani, Timur Tengah dan Eropa Barat. Dasar pemikiran itulah yang kemudian dibawa oleh Eugene Dubois untuk obsesinya: “Mengapa kita perlu mempelajari manusia purba?” Obsesi ini membawa Eugene Dubois untuk mencari leluhur manusia ke Nusantara pada tahun 1886 dengan berlabuh di Teluk Bayur, Sumatera Barat. Setahun berikutnya beliau mendapat kejutan dari Wajak, Tulungagung, atas temuan Homo wajakensis (sekarang hanyak disebut sebagai Homo sapiens wajak yang berumur 6 – 10 ribu tahun yang lalu). Berikutnya beliau mendapatkan atap tengkorak di Kedungbrubus, Madiun. Pada tahun 1890 kejutan datang atas ekskavasinya di Trinil yang menggeparkan dunia karena temuan atap tengkorak dan femur yang dinyatakan sebagai spesies baru Pithecanthropus erectus (sekarang hanya disebut sebagai Homo erectus). Penelitian berikutnya dilanjutkan oleh GHR von Koenigswal di Ngandong, Blora dan Sangiran, Karanganyar dan Sragen, yang menghasilkan jumlah besar Hominid, yakni Homo erestus robustus, Homo erectus erectus, Homo erectus soloensis dan Meganthropus paleojavanicus. Kiprahnya makin membawa nama Indonesia sebagai tempat penting untuk mempelajari manusia purba beserta lingkungan dan budaya di dunia. Kecemerlangan penelitian itu dilanjutkan para ilmuwan Indonesia sendiri, yakni ahli paleoantropologi Prof. T. Jacob, ahli geologi-paleontologi Prof. S. Sartono dan ahli arkeologi prasejarah Prof. R.P. Soejono. Berikut foto-fotonya
Recent Comments