
Museum Bio-Paleoantropologi mendapatkan kehormatan untuk menghadiri undangan dari Museum UGM dalam acara pembukaan Pameran Temporer 2025 bertema “Ākāra Abhiprāya Gama: Building the Future through Science and Technology with the Community”. Pameran ini resmi dibuka pada Rabu, 1 Oktober 2025 di Museum UGM yang beralamatkan di Blok D6–D7, Bulaksumur, Yogyakarta. Pameran ini menjadi ruang pertemuan gagasan, karya, serta kolaborasi lintas disiplin ilmu
Acara pembukaan berlangsung meriah sejak pukul 09.00 WIB. Setelah registrasi tamu, suasana khidmat mengiringi berkumandangnya lagu Indonesia Raya. Kepala Museum UGM memberikan sambutan, sebelum dilanjutkan penampilan tari “Titeni Bumi” oleh Caesar Jamal Tistama dan Rizki Alfanz, merupakan sebuah koreografi yang melambangkan eratnya hubungan manusia dengan alam.
Hadir dalam acara ini sejumlah tokoh penting, mulai dari Kepala Bidang Museum Dinas Kebudayaan Kundha Kabudayan Kabupaten Sleman, pimpinan museum dari berbagai daerah di DIY, hingga para kontributor karya pameran. Museum Bio-Paleoantropologi FK-KMK UGM pun turut mendapatkan kehormatan hadir dalam undangan spesial ini.
Tema besar Ākāra Abhiprāya Gama merefleksikan tekad untuk membangun masa depan dengan menjadikan ilmu pengetahuan sebagai motor penggerak perubahan sosial. Sejumlah akademisi UGM lintas bidang ambil bagian dalam pameran ini, di antaranya:
- Ir. Arief Budiman, MS., D.Eng., IPU.
- Dr. Ir. Taryono, M.Sc.
- Ir. Hero Marhaento, S.Hut., M.Si., IPM.
- Dr. Ir. Gesang Nugroho, S.T., M.T.
- Alan Soffan, S.P., M.Sc., Ph.D.
- drh. Yatri Drastini, M.Sc.
Kontribusi pameran ini hadir dalam beragam karya, mulai dari inovasi pertanian, teknologi lingkungan, riset kesehatan, hingga perangkat teknologi modern. Beberapa instalasi yang menarik perhatian tamu antara lain padi unggulan hasil penelitian dosen UGM, koleksi alga, sampel batuan metamorf, hingga drone rancangan dosen dan mahasiswa.
Usai prosesi peresmian, para tamu undangan diajak berkeliling menikmati berbagai instalasi pameran. Mereka disuguhi beragam karya interaktif yang menggambarkan peran sains dan teknologi dalam menghadapi tantangan global, sekaligus memberikan inspirasi bagaimana
“Pameran ini sangat menarik dan seru sekali. Selain sebagai ajang tukar informasi tentang koleksi dan kegiatan, acara seperti ini juga menjadi ruang silaturahmi antarpecinta museum. Harapannya, kegiatan semacam ini rutin digelar agar museum semakin diminati,” ungkap Ilham Novitasari, perwakilan dari Museum Bio-Paleoantropologi FK-KMK UGM.
Lebih dari sekadar pameran, kegiatan ini juga menyumbang peran terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Setidaknya empat tujuan global tercermin: SDGs 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas), SDGs 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), serta SDGs 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Dengan semangat ini, Museum UGM tidak hanya berfungsi sebagai ruang penyimpanan artefak sejarah, tetapi juga menjadi laboratorium ide yang menghubungkan akademisi, peneliti, dan masyarakat dalam membangun peradaban yang lebih baik dan dapat terus berkontribusi dalam memperkaya ilmu pengetahuan lintas disiplin demi kemajuan peradaban manusia
LBP, 7 Oktober 2025
Penulis: Ilham Novitasari
Editor: Janatin Hastuti