• Pusat IT
  • Tentang UGM
  • FKKMK UGM
Universitas Gadjah Mada Laboratorium Bio- & Paleoantropologi
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Kontak
  • Koleksi Fosil
    • Manusia Purba
    • Avertebrata
    • Vertebrata
    • Tumbuhan
    • Tulang Sub-Recent
    • Artefak
  • Museum
    • Koleksi & Galeri
    • Kunjungan
  • Kegiatan
    • Perkuliahan
    • Penelitian Bioantropologi
    • Penelitian Paleoantropologi
    • Penelitian Mahasiswa
    • Pengabdian Masyarakat
    • Seminar
    • Artikel
  • Layanan
    • Kerjasama Penelitian
    • Akses Repositori Fosil
    • Akses Penelitian Fosil
    • Akses Perpustakaan
    • Peminjaman Alat Penelitian
    • Kursus/Pelatihan
  • Beranda
  • Kunjungan
  • Liburan Edukatif! Yayasan Dyakarsa Ajak Siswa Belajar Evolusi di Museum Bio-Paleoantropologi UGM

Liburan Edukatif! Yayasan Dyakarsa Ajak Siswa Belajar Evolusi di Museum Bio-Paleoantropologi UGM

  • Kunjungan
  • 15 July 2025, 10.27
  • Oleh: janatin.hastuti
  • 0

Liburan sekolah tak selalu identik dengan rekreasi semata. Bagi Yayasan Dyakarsa dan PKBM Inside Out School (IOSchool) yang berbasis di Dusun Ngepos, Srumbung, Magelang, liburan justru menjadi momen berharga untuk memperkaya wawasan dan pengalaman belajar para peserta didik. Pada 8 Juli 2025, mereka melakukan field trip dengan sebuah kunjungan edukatif ke Museum Bio Paleoantropologi FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menyenangkan dan penh makna.

Pagi itu, 27 peserta yang terdiri dari anak-anak, fasilitator, dan beberapa orang tua berkumpul dengan semangat. Wajah-wajah antusias dan rasa ingin tahu sudah tampak sejak keberangkatan. Museum yang akan mereka kunjungi bukan sekadar tempat menyimpan benda-benda tua, melainkan ruang hidup yang menyimpan cerita panjang tentang asal-usul manusia — dari fosil hingga peradaban.

Sesampainya di lokasi, rombongan disambut hangat oleh tim museum yang dipimpin oleh Dismas Rienthar dan didampingi oleh tim museum lainnya. Dengan gaya penyampaian yang sederhana dan komunikatif, tim museum menjelaskan proses evolusi manusia, mulai dari makhluk-makhluk purba hingga Homo sapiens yang kita kenal hari ini. Anak-anak tampak terpukau ketika melihat replika tengkorak manusia purba, menyaksikan video interaktif tentang penyebaran fosil di berbagai belahan dunia, serta mengikuti permainan edukatif yang membuat pembelajaran terasa seperti petualangan

Bukan hanya melihat, para peserta juga diajak untuk bertanya, menyimak, dan berdiskusi. Tak sedikit yang dengan polosnya melontarkan pertanyaan-pertanyaan kritis — sebuah tanda bahwa rasa ingin tahu mereka telah terpicu. Orang tua yang turut mendampingi pun mengaku tak kalah kagum dengan isi museum dan cara penyampaian materi yang sangat bersahabat untuk semua usia.

Kegiatan ini bukan hanya soal mengenal rupa tengkorak atau mendengar kisah masa lampau. Ia menjadi jembatan penting bagi anak-anak untuk memahami siapa diri mereka, dari mana manusia berasal, dan bagaimana ilmu pengetahuan menjelaskan proses panjang yang telah dilalui umat manusia.

Pihak pengelola museum merasa senang atas kunjungan ini dan berharap dengan kunjungan ini bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada peserta tentang evolusi dan asal usul manusia. Hal ini seiring dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama: Tujuan 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Tujuan 4: Pendidikan

Pihak museum pun menyambut baik inisiatif dari Yayasan Dyakarsa dan berharap semakin banyak lembaga pendidikan, terutama dari daerah, yang menjadikan museum sebagai bagian dari ruang belajar mereka. Semakin banyak yang datang, semakin luas pula pengetahuan yang tersebar.

Kegiatan ini membuktikan bahwa belajar bisa dilakukan di mana saja, termasuk di balik dinding museum yang sunyi. Dan kadang, dari sepotong tulang purba dan fosil yang diam, kita justru menemukan suara paling nyaring tentang perjalanan manusia.

LBP, 15 Juli 2025

Penulis: Ilham Novitasari

Editor: Janatin Hastuti

Tags: ayokemuseum lbpugm liburanedukatif

Recent Posts

  • Jejak Kolaborasi Indonesia–Taiwan: Mahasiswa National Cheng Kung University (NCKU) Kunjungi Museum Bio-Paleoantropologi UGM
  • Melacak Cara Berjalan Homo erectus: Laboratorium Bio- dan Paleoantropologi, FK-KMK, UGM dan Laboratory of Human History, University of Tokyo Berkolaborasi Lagi
  • Liburan Edukatif! Yayasan Dyakarsa Ajak Siswa Belajar Evolusi di Museum Bio-Paleoantropologi UGM
  • Pakar Neonatologi Belanda Terpesona dengan Koleksi dan Kekayaan Ilmiah Museum Bio-Paleoantropologi FK-KMK UGM
  • Catatan untuk memperingati Hari Purbakala 14 Juni 2025: Paradoks Fosil Manusia Purba dan Pandangan Prof. T. Jacob
Universitas Gadjah Mada

LABORATORIUM BIO- & PALEOANTROPOLOGI
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat & Keperawatan

Universitas Gadjah Mada
Jl. Medika,  Sekip, Sleman, Yogyakarta 55281, Indonesia
Email          : lab-biopaleo.fk@ugm.ac.id
Telp. / fax  : +62-0274-552577

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju