Riwayat Gigi Manusia

Ngobrol tentang gigi tentu banyak orang tahu, namun juga banyak yang tidak paham dalam beberapa aspeknya. Saat kita anak-anak sering mendengar himbauan dari ibu kita: “Jangan lupa sikat gigi jelang tidur, ya Nak?” Saat itu ada di antara kita yang antuasias dengan dongeng Peri Gigi. Saat itu ada di antara kita tersipu malu karena diledek punya gigi kelinci. Saat itu ada pula di antara kita yang pernah melempar gigi tanggalnya ke atas genting rumahnya.

Gigi adalah material biologis yang paling kuat dan awet pada badan kita karena terlapis atau terlindungi oleh email. Dengan ungkapan lain email gigi merupakan lapisan sangat keras dan paling luar gigi yang melindungi bagian-bagian lain di lapisan lebih dalamnya. Email adalah pertahanan pertama dan utama gigi terhadap zat-zat yang dapat merusaknya, seperti asam dari makanan dan minuman, kuman dan bakteri. Di sisi lain gigi dan mulut bukan hanya organ anatomis-biologis, namun juga boleh dianggap sebagai organ sosio-kultural. Tak heran jika banyak orang – dari zaman kuno sampai saat ini – memodifikasinya (dan menghiasinya) untuk beragam tujuan. Ada bibir digincu. Ada bibir dan lidah ditindik. Ada gigi dihias berlian atau beragam batu mulia. Ada gigi diwarna kehitaman. Ada gigi diruncingkan seperti gigi hewan reptil, ditajamkan seperti bilah pisau, diukir seperti bentuk bunga, dipatahkan bahkan dicabut. Organ gigi dan mulut menjadi makin semarak dalam praktek kebudayaan. read more